Malang merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur, sekaligus menjadi kota terbesar kedua setelah Surabaya. Seringkali kota Malang juga disebut sebagai kota pendidikan, hal ini disebabkan banyaknya Perguruan Tinggi sekolah atau fasilitas pendidikan yang ada di kota ini, baik negeri maupun swasta. Tidak bisa dipungkiri, udara yang sejuk dan suasana yang nyaman di kota wisata menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para pelajar untuk menuntut ilmu.

Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, sekolah maupun Perguruan Tinggi yang ada di kota Malang saling berlomba untuk memperbaiki sistem pelayanan demi menciptakan pendidikan yang berkualitas, salah satunya dengan memperbanyak atau memperbaiki fasilitas bangunan gedung. Masing-masing berlomba membuat bangunan yang terkesan modern dan kekinian. Di sisi lain, banyak juga yayasan sekolah yang masih mempertahankan langgam bangunan kolonial. Hal ini tidak lain bangunan kolonial merupakan salah satu warisan cagar budaya yang patut dilestarikan. Berikut beberapa sekolah di kota Malang dengan langgam bangunan kolonial:

SMK BINA CENDIKA YPK –  Jalan Semeru , Kota Malang

Memiliki langgam arsitektur International Style dengan ciri utama minim ornamentasi dan hiasan bangunan. Hanya memiliki satu gaya secara internasional  yaitu Anti-Ornamen, Anti-Historis, Anti-Humor, dan Anti-Simbol. 

Dokumentasi Pribadi

Bentuk jendela sendiri mengadopsi bentukan kupu-kupu tarung dengan merotasi menjadi model vertical. Perubahan mencolok terjadi pada elemen warna bangunan, di mana menggunakan warna-warna terang dan kontras. Lubang angin-angin pasif di atas jendela dan pintu merupakan salah satu upaya adaptasi terhadap iklim Indonesia

SMAK DEMPO – Jalan Talang No. 3, Klojen, Kota Malang

Merupakan sebuah kompleks bangunan dengan beberapa fungsi antara lain : sekolah, tempat tinggal, asrama dan lain sebagainya. Memiliki langgam arsitektur International Style dengan ciri utama mengedepankan fungsi bangunan, nyaris tanpa ornamentasi pada detail bangunan kecuali penggunaan kacapatri pada jendela. 

Dokumentasi Pribadi

Denah simetris dengan dua sisi bangunan menjorok ke depan sehingga menciptakan gevel pada bangunan sedangkan ruang utama berada pada bagian tengah bangunan. Citra arsitektur kolonial ditunjukkan dengan ekspos batu-batuan pada kaki bangunan serta dinding tebal pada bangunan.

SMAK FRATERAN – Jl. Brigjend Slamet Riadi, Oro-Oro Dowo, Kota Malang

Memiliki langgam arsitektur  Kolonial Awal Modern dengan ciri utama adanya menara di atas pintu masuk utama. Menara pada bangunan berfungsi ganda sebagai dormer dan juga penunjuk arah. Puncak atap (nok acroterie) berupa penangkal petir yang terdapat di atas menara bangunan.

Dokumentasi Pribadi

Ekspos batu-batuan pada kolom merupakan upaya adaptasi dari gaya arsitektur sebelumnya yang menggunakan aksen kolom Yunani. Sedangkan batu ekspos pada kaki bangunan merupakan salah satu ciri arsitektur kolonial.

SMPK FRATERAN – Jl. Jaksa Agung Suprapto, Klojen, Kota Malang

Dibangun pada tahun 1928 oleh Konggregasi Frater Bunda Hati Kudus (BHK). Dahulunya hanya digunakan sebagai asrama bagi para biara, biarawati, suster, pastur dan lain lain. Namun seiring perkembangan zaman, sekarang fungsi bangunan pada zaman dahulu hanya pada lantai 2 bangunan sedangkan pada lantai 1 berfungsi sebagai sekolahan.

Dokumentasi Pribadi

Ekspos material batu bata, penggunaan jendela model kupu-kupu tarung dan ornamentasi kaca patri, mengisyaratkan langgam arsitektur Amsterdam School. Penyelesaian detail-detail bangunan, mulai dari kolom, hiasan di bawah tritisan atap, ragam hias pada pintu maupun ragam hias pada jendela serta elemen bangunan lain, semua dikerjakan dengan sangat rinci.

SEKOLAH COR JESU – Jl. Jaksa Agung Suprapto, Klojen, Kota Malang

Pemilik bangunan ini adalah Konggregasi Para Suster Ursulin. Dahulunya hanya digunakan sebagai asrama bagi para biara, biarawati, suster, pastur dan lain lain. Sekarang, fungsi lama dipertahankan dengan memanfaatkan bangunan utama sedangkan sekeliling bangunan utama berfungsi sebagai sekolah. Bangunan ini memiliki langgam Amsterdaam School

Dokumentasi Pribadi

Dinding tebal dan ekspos material batu bata dengan penampilan lengkung atau organik adalah ciri khas bangunan ini. Model jendela yang digunakan adalah kupu-kupu tarung dengan  material kayu tanpa penggunaan elemen kaca.

SMPK KOLESE SANTO JUSUP – Jl. Dr. Soetomo No. 35, Kota Malang

Sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan Kolese Santo Yusup. Terdapat dua sekolah yang berada di kompleks bangunan ini yaitu, SMPK Kolese Santo Yusup 1 dan SDK Santo Yusup 2. Langgam arsitektur International Style terlihat dari bentukan bangunan yang besar, monumental serta nyaris tanpa ornamentasi.

Dokumentasi Pribadi

Banyaknya bukaan dengan karakter vertikal berupaya menambah kesan monumental bangunan serta memperlihatkan kekokohan bangunan dengan tembok yang tebal. Lubang angin-angin pasif di atas jendela dan pintu merupakan salah satu upaya adapatasi terhadap iklim Indonesia.

SDN 1 SUKOHARJO – Jl. Moh. Yamin gg. 5, Kota Malang

Memiliki langgam arsitektur  Nieuwe Bouwen. Ciri khas langgam ini adalah atap datar dengan gevel horizontal dan didominasi warna netral. Terdapat penambahan ornamen pada puncak atap dan pada batas antara lantai satu dan lantai dua bangunan.  

Dokumentasi Pribadi

Menara pada bangunan berfungsi sebagai penunjuk arah serta sebagai elemen pembeda dengan gaya sebelumnya yaitu International Style yang lebih monoton mengedepankan fungsi bangunan.

SMAN 2 MALANG – Jl. Laksamana Martadinata No. 84, Kota Malang

Memiliki langgam arsitektur Kolonial Awal Modern dengan ciri utama adanya menara di atas pintu masuk utama. Menara pada bangunan berfungsi ganda sebagai dormer dan juga penunjuk arah. Puncak atap (nok acroterie) berupa penanda arah angin yang terbuat dari besi.

Dokumentasi Pribadi

Penyelesaian detail-detail bangunan, mulai dari geveltoppen, hiasan di bawah tritisan atap, ragam hias pada jendela serta elemen bangunan lain, semua dikerjakan dengan sangat rinci.

SMA TUGU – Jl. Kertanegara, Kota Malang

Memiliki langgam arsitektur De Stijl dengan ciri utamanya menyederhanakan komposisi visual ke arah vertikal dan horizontal dengan adaya banyak bukaan. Meskipun secara bentuk terdapat perpaduan antara simetris dan lengkung.

Dokumentasi Pribadi

Perubahan paling mencolok terletak pada warna bangunan yang telah lepas dari pakem  gaya arsitektur kolonial. 

SD SANTA MARIA 2  – Jl. Panderman No. 7, Kota Malang

Merupakan sebuah Sekolah Dasar yang berdiri sejak tanggal 14 September 1947 dan pada awalnya dikelola oleh para suster ursulin. Langgam arsitektur International Style terlihat dari bentukan bangunan yang besar, monumental serta nyaris tanpa ornamentasi. Hanya memiliki satu gaya secara internasional  yaitu Anti-Ornamen, Anti-Historis, Anti-Humor, dan Anti-Simbol.

Dokumentasi Pribadi

Banyaknya bukaan dengan karakter vertikal berupaya menambah kesan monumental bangunan serta memperlihatkan kekokohan bangunan dengan tembok yang tebal.

Beberapa sekolah yang dipaparkan di atas merupakan sekolah yang masuk pada kawasan prioritas cagar budaya kota Malang. Tidak menutup kemungkinan masih sangat banyak bangunan sekolah yang memiliki langgam bangunan kolonial akan tetapi belum dapat dikunjungi oleh penulis. Hal ini tidak lain karena pada dasarnya setiap kota memiliki zona prioritas masing-masing termasuk kawasan prioritas cagar budaya.